Cerpen+Sharing "Berjilbab itu Indah"


Berjilbab itu Indah

            Seorang gadis remaja bernama Nurzy berdiri dipintu rumahnya, “bismillah..” serunya lalu melangkah menuju sekolahnya yang tidak jauh dari tempat tinggalnya. Dijalan, tidak henti-hentinya dia menebar senyum kepada siapa saja yang ditemuinya. Nurzy Ramadhani gadis cantik berjilbab yang terkenal dengan baik oleh orang disekelilingnya. Siswi kelas XII IPA 1 di SMAN 3 Bandung, yang sejak Taman Kanak-Kanak selalu mendapat peringkat 1 dikelas. Seorang cewek yang aktif dalam organisasi, terutama menegani keagamaan. Cowok disekolahnya banyak yang menyebutnya “Perfect Girl!”. Tapi nampaknya Nurzy tidak tertarik dengan dunia yang mereka sebut cinta. Entah sudah berapa cowok yang mencoba mendekatinya, dan kesekian kalinya dia tersenyum dan berkata ‘tidak, aku belum siap untuk hal seperti itu’.
            Hanya butuh 10 menit, aku masuk ke kelas “assalamulaikum..”, “walaikumsalam..” jawab teman-temanku serentak, aku menghampiri caca teman sebangkuku. “Nur, PR Fisika udah kan?” katanya sembari nyengir. “Hm.. udah belum yaaa” godaku. “Uhh, ayoolah..aku ngga ngerti” katanya memelas, “kamu emang gapernah ngerti, kapan mau ngertinya? Hehe aku ajari sambil mengerjakan saja ya?” tawarku. “hh seperti biasa, baiklah..” katanya pasrah, aku terkekeh.
            Bel masuk berbunyi, Ibu Indri memasuki kelas bersama seorang cowok, nampaknya murid baru. Siswi dikelas nampaknya bersemangat, “Assamualaikum, good morning!” yap, bu Indri, guru bahasa Inggris kami. “Walaikumsalam, good morning too mam..” jawab kami serempak. “Guess who the boy I bring this morning?!” serunya lagi, “new student mam?” kataku. “Certainty! Boy, please introduce yourself” pinta bu Indri pada murid baru itu. “Okey friends, let me to introduce myself, my full name is Muhammad Zayn Ramadhan, you can call me Zayn. Im from SMAN 108 Jakarta Timur. Thanks, any question?” tanyanya sembari tersenyum tipis. “Kelihatannya sedikit jutek ya” bisik Caca padaku, aku hanya tersenyum. Firda mengangkat tangannya, “Do you have a girlfriend?” tanyanya, “ciyee..ciyee..” suasana kelas pun sedikit rusuh, dengan suara suit sana-sini. “Silent please!” seru bu Indri, akhirnya kelas pun tenang, Zayn menjawab “No, I haven’t a girlfriend”. “Yess!!” beberapa siswi merasa memiliki kesempatan. “Okey, please sit down over there beside Rizky”, Rizky pun mengangkat tangannya agar Zayn tau mana yang ibu Indri maksudkan. Pelajaran pun dilanjutkan.
***
            Sore cerah seperti biasa Aku mengajar ngaji anak-anak kecil di Mushala dekat rumahnya, dan pulang selepas Isya. Ketika berjalan pulang, dia melihat cowok seperti Zayn melintas menggunakan sepeda motor, dia melihat ke arahku, aku melempar senyum, namun dia hanya diam, tanpa ada balasan senyum. Aku yakin dia Zayn, aku berfikir positif saja mungkin sifatnya memang seperti itu, atau memang dia belum mengenaliku.

            Esok hari disekolah, pelajaran matematika. “Baik, siapa yang berani mengerjakan soal di papan tulis ini?!” seru pak Didi. Dengan sigap aku dan Zayn mengangkat tangan bersamaan “aku pak!” kami saling bertatap. “Hm, Nur kau sudah sering kan? Coba kau murid baru, silahkan” kata pak Didi. Zany melangkahkan kaki ke depan kelas, dan mengerjakan soal itu dengan mudah dan benar! “Wah, ada saingan nih nur..” bisik Yuni dari bangku belakangku. Aku hanya menoleh dan tersenyum. “Pasti akan menyenangkan” ucapku dalam hati.
            Ini hari kamis, aku berpuasa jadi aku putuskan pergi ke perpustakaan pada jam istirahat. Aku melihat-lihat buku, dan berniat mengambil salah satu buku yang ada dirak yang cukup tinggi. Aku berusaha meraihnya, tiba-tiba seseorang mengambilkannya untukku, aku menoleh “terimakas..” suaraku terpotong, “Zayn..”  aku sedikit tidak percaya. “Samasama.. mau duduk disana?” ajaknya sambil menunjuk bangku yang kosong diperpustakaan. “Tentu” jawabku.
            Aku sedikit bisa mengobrol dengannya, ternyata jika sudah mengenal anaknya tidak cuek, jutek, seperti kelihatannya dan yang seperti orang-orang bilang. Ternyata selain tampan, dia juga pandai. “Tuh, coba saja mereka jadian cocok banget ya. Perfect girl and perfect boy” “Cantik sama cakep, sama-sama pinter pula” itu sedikit obrolan yang tidak sengaja terdengar saat siswa-siswi melintas. Tapi kami tidak menghiraukannya.
***
            Tidak terasa Ujian Nasional dan ujian-ujian lainnya telah dilewati. Tinggal menunggu hasilnya hari ini, sekaligus acara Penglepasan Siswa kelas XII SMAN3 Bandung. Kepala sekolah naik keatas panggung dan akan mengumumkan kelulusan. Setelah basa-basi, “dengan ini saya umumkan siswa kelas XII SMAN 3 Bandung….alhamdulillah lulus 100%!!” “yeeeee…!!” sorak sorai siswa kelas XII, ada yang sujud syukur, ada yang loncat-loncat, peluk sana peluk sini, “alhamdulilah…” seruku lega. “Baik-baik mohon tenang, bapak akan lanjutkan.. Dan peringkat pertama sekaligus siswa terbaik tahun ini adalah….Nurzy Ramadhani..!!” aku melangkahkan kakiku naik keatas panggung diiringi tepuk tangan teman-temanku. “Selamat ya Nurzy, kamu juga mendapat beasiswa kuliah di UI, jurusan kamu yang menentukan..” aku pun mencium tangan Kepala Sekolahku “terimakasih pak..” aku sedikit berpidato, “terimakasih yang utama aku ucapkan tak ada habisnya pada Allah SWT, aku sangat bersyukur.. terimakasih kepada orang tuaku, guru-guruku, teman-temanku.. terimakasih semuanya.. love you all!!”
            Setelah acara selesai, aku pulang bersama Dina teman dekat rumahku. Tapi Zayn menghampiriku, “selamat ya” katanya sambil mengulurkan tangan, aku tidak menjabat tangannya, tapi membalas dengan tidak menyentuh tangannya sambil tersenyum. “Ohh iya maaf bukan muhrim ya hehe..” dia terkekeh. “Hm, aku duluan ya Nur..” kata Dina tersenyum. “Duduk ditaman itu sebentar, bisa?” Tanya Zayn. Aku mengangguk. ”Nur.. sebenarnya aku punya perasaan lain padamu, ntah perasaan apa ini, mungkin cinta..” Zayn memulai pembicaraan. Aku sedikit kaget, “cinta?” tanyaku mengerenyitkan dahi. “Aku..aku..entahlah Zayn.. maukah kau menungguku? Aku tidak pernah pacaran, dan aku tidak mau. Aku ingin suatu saat nanti, ada laki-laki yang siap dan langsung datang pada orangtuaku..” jawabku. Zayn tersenyum, aku bingung. Baru kali ini laki-laki yang aku tolak seperti ini. “Baiklah.. apa kau siap 4 tahun lagi? Setelah aku dan kau menjadi sarjana, dan mempunyai pekerjaan?” tanyanya. “Kau..kau mau menungguku 4 tahun lagi?” jujur, aku memang ada sedikit rasa yang berbeda padamu Zayn. “Iya :)” jawabnya mantap. Aku pun mengangguk tersenyum.
***

Berjilbab itu Indah bukaan ?
Siapa yang tidak ingin seperti tokoh Nurzy ?
Cantik, Shalehah, dan Pandai. Perfect!
Berjilbab, dapat menutupi aurat kita, dan tidak mendapat gangguan dari lawan jenis.
Bandingkan perempuan berjilbab, dengan perempuan yang tidak berjilbab. Pasti berbeda.
Perempuan berjilbab lewat disekelompok pemuda, pasti digoda dengan ucapan salam “assalamualaikum neng..”, berbeda dengan perempuan yang memakai celana pendekatau baju ketat, bisa saja dia dicolak-colek.
Berjilbab juga bukan hanya semata-mata hiasan dan lepas pasang, anggapan orang juga akan berbeda, berjilbab itu dengan niat menjalankan kewajiban.
Berjilbab juga harus bisa menjaga perilaku, kata mamah “wong nggo kerudung abot sanggane” , maksudnya orang berjilbab itu berat tanggung jawabnya.
Maaf, bukannya saya menggurui, saya hanya ingin menjadi perempuan seperti tokoh itu, kita salaing belajar saja.
Jika belum siap memakai jilbab sepenuhnya, mulailah dari disekolah, lalu saat bepergian, kita pun akan terbiasa..
Maaf sekali lagi bukan saya sok benar, saya pun masih belajar, disini kita saling sharing aja ya ^_^

Tugas Bahasa Indonesia- Kenakalan Remaja


Kenakalan remaja merupakan perilaku yang menyimpang melanggar norma hokum dan norma agama. Kenakalan remaja dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Kenakalan remaja bias disebabkan beberapa faktor yaitu broken home, teman-teman sepermainan yang kurang baik, dan lingkungan tempat tinggal yang kurang baik.
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang, yang tidak akan maju apabila generasi penerusnya yaitu para remaja tidak pernah menyadari pentingnya peran mereka bagi negara. Penduduk Indonesia merupakan salah satu konsumen narkoba terbesar, salah satu pengguna internet terbesar yang mengakses situs porno, salah satu negara yang minat membacanya rendah. Dan salah satu faktor penyebab dari beberapa hal tersebut adalah kenakalan-kenakalan remaja Indonesia.
            Sebagian besar para remaja Indonesia telah terpengaruh oleh budaya barat. Dari cara berpakaian, bersikap, dll. Kenakalan-kenakalan remaja di Indonesia mulai dari hal yang kecil yaitu bolos sekolah, merokok, dan tawuran antar pelajar. Kenakalan lain yang lebih parah yaitu mengkonsumsi narkoba, minum-minuman keras, seks bebas, dan masih banyak kenakalan yang lain. Remaja sekarang sudah banyak melupakan budaya bangsanya sendiri dan adat istiadat yang ada. Hal-hal tersebut jelas melanggar norma agama. Zaman yang semakin modern dan canggih ini tidak bisa dimanfaatkan dengan baik, seharusnya budaya-budaya asing yang masuk disaring terlebih dahulu mana yang baik dan perlu dicontoh, mana yang tidak baik dan harus ditinggalkan.
            Era globalisasi memang sangat berpengaruh saat ini, remaja-remaja harus pandai dan menyikapinya dengan bijak. Untuk itu seharusnya remaja-remaja Indonesia harus bisa lebih hati-hati menyikapi dampak negative globalisasi. Hal-hal yang bias dilakukan untuk mengatasi kenakalan remaja yaitu adanya motivasi dari keluarga, guru, ataupun teman sebaya, remaja juga harus pandai memilih teman yang bisa mengarahkan mereka menuju yang lebih baik. Memang tidak semua remaja melakukan kenakalan-kenakalan tersebut, karena mereka berpegang teguh pada agama, dan berfikir tentang masa depan mereka juga masa depan bangsa, mereka itulah harapan bangsa. Dan para remaja yang sudah terjerumus, berhentilah sebelum terlambat dan dengan perlahan menghancurkan negara kita tercinta ini, Indonesia.