MyCerpen - Cinta Sebelah Tangan


“Maaf aku gak bisa..” aku pergi meninggalkan Yusuf. Aku tau Yusuf pasti kecewa dengan jawabanku, belum jauh langkahku dia berteriak “mau sampai kapan kamu menunggu Ridwan?? Kamu itu bodoh, menyukai laki-laki yang gak suka sama kamu!!” aku menghentikan langkahku, lalu berbalik “kalau begitu kamu lebih bodoh menyukai aku, karena aku gak suka sama kamu!”. Dia kaget mendengar jawabanku, “iya aku ini memang bodoh Ledy.. tapi setidaknya aku serius!” dia berlari mendekatiku. “Ledy, ayolah.. Ridwan gak akan suka sama kamu..”, PLAK!! Tamparanku mendarat di pipinya, “denger Yusuf, aku juga gak akan suka sama kamu! Jangan paksa aku Yusuf, aku gabisa jadi pacar kamu, karena aku gak sayang sama kamu..” aku berlari pergi. Aku menengok ke belakang, Yusuf hanya menunduk dan menangis. “Maaf Yusuf..” batinku bergumam.
Aku pulang ke rumah, aku tak habis fikir Yusuf seperti itu.. Padahal dulu dia begitu pendiam, dia sangat perhatian padaku, dia tau aku suka Ridwan sahabatnya sendiri, tapi.. ahh! Bodoh kau Yusuf..
Esok harinya aku berangkat ke sekolah seperti biasa, aku lihat Yusuf dan Ridwan di teras kelas begitu akrabnya. Aku gak mau ngerusak persahabatan kalian, tapi aku juga gak bisa ngilangin rasa ini buat Ridwan.. Aku melewati mereka, Ridwan menyapaku “Hey Ledy!” dia tersenyum manis, aku balas senyumannya. Sementara ku lihat Yusuf cemburu, “aku duluan ya..” aku masuk ke kelas duluan, kebetulan aku, Yusuf, dan Ridwan satu kelas.
Pulang sekolah aku pergi ke warnet buat apalagi kalo bukan online FB, hahaha. Aku lihat di daftar obrolan nama ”Ridwan Saputra” aku mengajaknya chat. “Hy” aku memulai chat, “hy juga, hmm boleh nanya?” dia membalas chat ku, “boleh, nanya apa?” aku begitu senang karena kami gak terlalu akrab di kelas, “hmm, jujur ya Led, kamu suka ga sih sama aku?” Aku gak percaya ini, mataku melotot membaca balasan chat darinya! Buru-buru aku balas, “memang knp??” dia agak lama balasnya “gpp sih, Cuma mau tau aja..” aku bingung aku jawab apa, akhirnya aku iyakan saja “iya” jawabku singkat. “iya apa led??” ish nih orang nyebelin juga, “tadi kamu nanya apa?!” aku kesal, ehh dia malah offline!
Aku pulang ke rumah, baru sampai kamar 1 message received, dari Ridwan! “Iya apa Led??” ahh ini orang nyebelin juga. “Tadi kamu nanya apa?!” aku bales, eh dia gak bales lagi.. Gaje! Aku kira dia mau nembak aku, ahh terlalu berkhayal….

Aku pandangi satu bintang malam yang paling bersinar..
Begitu indah, dia tersenyum padaku..
Bintang terangi malamnya, dan sampaikan padanya..
Aku ingin melukis namaku dengan sinarmu dihatinya..


Bintang, andaikan dia tau perasaanku..
Atau mungkin dia memang tau..
Hanya dia tak bisa membalas rasaku..
Atau hanya karena perasaan sahabatnya??

Entah mengapa, aku begitu yakin..
                                                            Kalau sebenarnya dia juga menyayangiku..
Aku akan menunggumu cinta..
Entah sampai kapan penantian ini berakhir..


                Aku tutup buku kumpulan puisiku, puluhan puisi tentang kisahku, tentang  curahan hatiku tersimpan rapih dalam buku itu.. Aku merasa lebih tenang setelah mengungkapkan  isi hatiku dalam coretan-coretan pada lembaran-lembaran kertas itu.. Pukul 09.00 malam aku tertidur dalam tangisku, air mataku sesekali menetes.. Aku begitu mencintai Ridwan, tapi….
                Pukul 11.00 malam aku terbangun karena HP ku berdering tanda sms masuk, dari Ridwan “maaf aku udah ngecewain kamu led.. kamu mau maafin Ridwan nggak??” aku menangis membaca sms nya, aku tau maksud kamu.. Kamu gak bisa bales rasaku, aku tau, aku ngerti.. Harusnya aku lupain kamu, tapi nggak bisa.. Kasih tau aku gimana caranya..!! Aku membalas sms nya “gpp kok, aku maafin.. udh yaa aku ngantuk nih, mau tidur, nite” aku bilang aku baik baik saja, tapi hatiku sangat sakit.. aku gak kuat nahan air mataku, air mataku tetap mengalir.. Ridwan aku sayang kamu..!!

MyCerpen - Pertemuan Terakhir

Sudah 30 menit aku mengotak-atik rubik ini, tapi tetap saja tidak bisa. “Ah, susah amat sih! Tapi kok teman-temanku bisa dalam 1-2 menit, aku 30 menit baru satu warna aja yang sama!” aku membanting rubik itu ke tembok kamar, prakkk! Tapi tidak sampai pecah. Tiba-tiba ada sms masuk dari nomor yang tidak aku kenal, dia mengaku Rama sahabat kecilku waktu aku masih tinggal di Bandung. Karena aku sedang tidak ada pulsa, aku tidak membalasnya. Orang yang mengaku Rama itu menelponku, “ya hallo?!” aku memulai dengan nada yang cuek. “Masih ingat aku kan Sal??” terdengar suara dari seberang sana, “kamu Rama??” aku menyelidik, siapa tau hanya orang mengaku-ngaku. “iya Sal, aku Rama.. Muhammad Rama sahabat kecilmu waktu di Bandung!” suaranya terdengar begitu bersemangat. “hahaha, teryata benar kamu ram! Kamu tau nomorku darimana?” aku begitu senang, “ya bener lah! Dari pamanmu, aku coba ke rumah pamanmu ternyata belum pindah yasudah aku minta nomor HPmu..” Rama mulai mejelaskan. “Ohh, iya memang pamanku tidak ikut pindah..” belum juga aku selesai bicara, baterai HP ku drop, argghh! Mau gak mau aku charge dulu HP ku, aku berharap Rama tidak marah.. Entah kenapa aku sangat senang bisa berkomunikasi dengannya lagi, jujur dulu aku menyukainya.. Tapi waktu itu kami masih kecil, mungkin hanya cinta monyet saja. Tapi jujur sampai saat ini perasaan itu tidak berubah, ada apa ya?? Sudahlah, karena malam semakin larut, aku pun tertidur..
                Pagi ketika aku bangun, aku langsung aktifkan HP ku, 8 messages received dari Rama semua.. Isinya tentang kenapa aku mematikan telpon, ucapan maaf kalo menganggu, ucapan selamat malam, dll deh.. Tapi sayang aku tidak bisa membalasnya. Hari ini hari minggu tapi aku tidak ada acara kemana-mana, tiba-tiba HP ku berdering tanda ada telepon, dari Rama.. “Yess!!” hatiku bergumam.  Aku angkat telepon darinya “Rama maaf ya, kemarin HP bateraiku drop!” aku langsung minta maaf, “gapapa sal, oya aku ada kabar gembira nih!” ternyata dia tidak marah, syukurlah.. “Kabar gembira apa??” tanyaku, “hari ini aku pindah ke Jakarta! Dan tempat kos ku tidak jauh dari rumahmu! hahaha..” dia begitu kegirangan. ”Wah, yang bener??” aku ikut bahagia, “Iya, aku tau alamat kamu dari pamanmu.. aku ingin kuliah di Jakarta nih.. Ntar kuliah bareng ya salsa, mau ya?! oke?!” dia merengek, “oke oke, udah ya ram, aku mau mandi nih! Hahaha..” aku langsung mematikan HP ku. Aku bersahabat dengan Rama dari umur 7 tahun, aku pindah ke Jakarta semenjak umur 10 tahun. Hmm, 7 tahun tak bertemu Rama, bagaimana ya dia sekarang?? Aku tersenyum-senyum sendiri.
Esoknya pagi tiba, aku langsung bersiap-siap ke kampus, aku jalan kaki mencari angkot. Tiba-tiba ada seorang laki-laki dengan motor beat merah berhenti mencegatku, dia memakai helm jadi aku tidak tau siapa. Dia membuka helm nya, “hey sal, mau ke kampus ya??” dia menyapaku, tapi aku tidak mengenalinya. “Hahaha, mukamu kelihatan bingung salsa! Aku Rama..” dia Rama, sahabat kecilku! “Rama?? hahahaha..” aku tak percaya ini, si gendut berubah menjadi seorang laki-laki yang ganteng, eh gak juga sih, hmmm lumayan lah.. “kok ketawa? Mau ke kampus ya? Bareng aja, aku juga mau ke kampus tempat kamu daftar, soalnya aku juga daftar disana!” dia mengajakku untuk ke kampus bersama, “wah yang bener?? Moga aja kita masuk ya.. amiin..eh, kok muka kamu pucet gitu?? Kamu sakit??” aku pun menerima tawarannya sambil bertanya tentang keadaanya, “oke, ayo naik! Nggak aku gapapa kok!”.
Tak lama kami tiba di kampus, kami langsung berlari menuju kerumunan orang-orang yang sedang melihat hasil tes mereka. Aku sibuk mencari nama Salsabila, sedangkan dia juga sibuk mencari nama Muhammad Rama. “Yess!! Aku diterima ram..” aku berteriak pelan.  Tertulis LULUS untuk nama Salsabila, ah senangnyaa!! “Bagaimana denganmu??” ku lihat Rama terlihat murung, “Rama.. kamu kenapa??” aku khawatir dia tidak diterima, “Aku..aku diterima Sal!! Hahahha..” arrggh dia mengerjaiku..
“ah, kamu bikin deg-deg an ajaa!” aku mencubit tangannya, “aw..aw..sakit tau sal!” protesnya. “bodo amat! Udah pulang, besok mulai kuliah.. akhirnya jadi anak kuliahan juga, hahaha” aku menarik tangannya, “hmm, tanganmu dingin ram?? Muka kamu juga masih pucet, kamu sakit ya?? Kalo sakit jujur aja ram!!” aku melihat Rama begitu aneh, “iya ndoro putri kita pulang, nggak salsa, aku gak apa-apa kok!” dari kecil dia tidak barubah, penurut! Tapi aku merasa ada hal aneh darinya.
Di perjalanan, “eh berhenti di taman itu dulu yuk!!” aku menunjuk sebuah taman, “oke..” Rama menurut, lalu kami duduk di kursi taman berdua. Aku mengeluarkan rubik “bisa main ini nggak??” dia tersenyum dan merebut rubik dari tanganku dia mulai mengotak-atiknya. 90 detik kemudian, taraaa selesai!! “hebat juga kamu, hehe.. ajarin aku dong!!” aku minta dia untuk mengajariku. “maaf Salsa, waktuku habis.. sebaiknya kita pulang..” jawabnya sambil menunduk, matanya berkaca-kaca. Aku kaget, semuanya semakin terasa aneh.. “ada apa Rama??” aku bertanya, tapi dia pergi menuju motornya, aku mengikutinya. Akhirnya, dia mengantarku pulang, “thanks yah! Kost an kamu dimana sih??” tanyaku, “dimana aja boleh! Aku balik dulu ya sal..” wew senyumnya manis banget. Haha, nge-fly liat senyum nya dia! “aneh tadi keliatan sedih, skrg seyum manis haha..”
Malam tiba, aku mendapat sms dari Rama, “Sal, aku minta maaf tidak bisa menemuimu lagi.. Mungkin ini pertemuan terakhir kita.. Selamat tinggal Salsa.. Aku sayang kamu..”. apa ini aku tidak mengerti maksudnya, untung pulsaku sudah aku isi. Aku membalas sms nya, tapi tidak terkirim, aku coba telepon nomornya tidak aktiv! Aku benar-benar bingung, panik! Ada apa dengannya?? Aku ingin ke tempat kost nya, tapi tidak tau, lagipula ini sudah larut malam.. Terpaksa aku tunggu pagi tiba, aku pun tertidur dengan rasa panik yang menyelimutiku. Aku bermimpi bertemu Rama, di tempat yang serba putih, dia tersenyum padaku lalu menghilang! Aku terbangun.. Apa artinya ini?! Arrghh.. hatiku semakin tidak tenang.. aku mencoba tidur kembali dan berharap mimpi itu tidak terulang.
Pagi tiba, aku terbangun.. Aku bersiap-siap kuliah, aku sampai di ruang tamu, disana ada pamanku dan orang tuaku. “eh ada paman.. ada apa??” aku salam dengan pamanku. “Salsa..” pamanku seperti ingin mengatakan sesuatu. Orangtuaku hanya diam, “ada apa ini pa? Ma? Ada apa paman??” aku semakin penasaran. “salsa, sabar ya..” paman mulai bicara, “apa sih?? Ayolah paman!” aku begitu cemas, perasaanku mengatakan yang akan paman sampaikan itu tentang Rama. “Rama...” paman menangis, “apa paman?? Rama kenapa?? Beritahu aku!!” aku sangat cemas… “Rama meninggal hari minggu sore dalam kecelakaan kereta ketika dia ingin ke Jakarta!”
Tersentak aku mendengar jawaban paman… “Ah,  tidak mungkin paman… Kemarin aku bertemu dengannya! Aku ke kampus bersamanya, dan dia juga mengantarku pulang! Iya kan pa, papa tau kan aku pulang tadi..” aku menangis, aku tidak percaya ini!! “tapi tadi papa liat kamu pulang dan mengobrol sendiri sal..” jawaban papa membuatku semakin tidak percaya!! “arrggh, kalian semua bohong!!” aku berlari pergi, aku menuju kampus, aku ingin lihat ada atau tidak nama Muhammad Rama di papan pengumuman itu.. ternyata disana tidak ada nama Rama! Hatiku semakin sakit.. “Ramaaa….!!!” Aku berteriak.. Ternyata paman dan papa menyusulku ke kampus, “tenang salsa! Tenang!” papa mengajakku masuk ke mobil. Aku masih menangis di dalam mobil.. “kita akan ke Bandung, paman akan buktikan bahwa perkataan paman benar!!” aku tidak memperdulikan perkataan paman, aku hanya terus menangis.. diperjalanan aku tertidur..
“salsa, bangun! Kita sampai..” papa membangunkanku.. aku terbangun, aku keluar dari mobil.. kami berada di sebuah tempat pemakaman, paman yang menunjukkan jalannya.. Aku, papa, dan paman tiba di sebuah makam yang bertuliskan nama “Muhammad Rama”, aku berlutut, aku menangis, aku hanya bisa menangis.. “Rama.. kenapa ram?? Kenapa??  Kemarin kamu menemuiku, tapi besoknya kamu tinggalin aku..” paman menenangkanku “sudah salsa relakan dia!”. “Salsa sekarang kamu percaya kan?? Sudah ayo kita kembali..” papa mengajakku pulang. “Enggak pa! aku masih mau disini..!” aku menolak ajakan papa untuk pulang. “sal, Rama pernah bercerita pada paman bahwa dia sangat mencintaimu.. dia ingin menyusulmu ke Jakarta, dia berniat mengungkapkan perasaannya padamu, tapi....” paman tidak meneruskan kata-katanya, tapi aku sudah mengerti apa yang paman maksud. “Rama.. aku juga sangat mencintaimu..” aku berbicara pada papan nisan itu.

MyCerpen - "Maaf Cassandra.."


“Dan!” teriakku sambil mengerjar Danni, pacarku. Seorang cowok yang dikagumi banyak cewek di sekolahku. Banyak yang bilang kalau dia mirip Shin Woo salah satu pemain di He’s Beautiful. Tapi nampaknya cewek-cewek itu harus kecewa karena dia lebih memilihku, Cassandra. Mungkin aku harus bangga mempunyai pacar seperti Danni, walaupun banyak cewek yang mendekatinya dia super cuek. Itulah sifatnya, cuek pada cewek yang lebay padanya. Aku pun tak tau kenapa cowok cuek seperti itu bisa suka padaku, begitupun sebaliknya kenapa aku bisa suka pada cowok super jutek seperti dia. Meskipun aku menyukainya aku tak pernah mengejar-ngejar seperti kebanyakan cewek. Aku biasa-biasa saja, sampai akhirnya dia mendekatiku.
***
                Pertemuan kami berawal dari perpustakaan.. “aw..” buku-bukuku berjatuhan, seorang cowok ikut membantu memungut buku-bukuku, “maaf ya..” katanya. “enggak apa-apa kok!” jawabku, aku bergegas pergi tapi dia menahanku. “Danni” katanya lagi sambil mengulurkan tangan, “Cassandra” menjabat tangannya sambil tersenyum. “Bolehkah aku minta nomor HPmu?” tanyanya sambil mengeluarkan HP dari sakunya, “tentu” jawabku. “Thanks Cassandra..” aku jawab dengan senyumku lalu bergegas pergi. Sejak saat itu entah mengapa aku selalu memikirkan dia. Aku rasa sejak awal perkenalan aku menyukainya, begitupun dia. Dua bulan kami saling kenal, dia menyatakan perasaanya padaku. Karena aku mempunyai perasaan yang sama dengannya akhirnya pada tanggal 1 Maret kami jadian.
***
 Tapi akhir-akhir ini dia mulai cuek padaku, pulang sekolah dia tak pernah lagi ke kelasku, dia seperti menjauh dariku. “kamu buru-buru banget sih, loh kok muka kamu pucet banget dan? Kamu sakit?” tanyaku ketika berhasil mengejarnya. “Aku ada urusan, aku nggak apa-apa kok.. aku duluan ya!” jawabnya seraya pergi. “Tapii..” suaraku terputus melihat dia sudah berlari menjauh, aku menghela nafas panjang.. Aku benar-benar tidak mengerti ada apa dengannya, padahal aku ingin menanyakan tentang sikap dia akhir-akhir ini, padahal sudah 8 bulan kami bersama tapi tak pernah dia seperti ini.. Terlintas di fikiranku dia mempunyai cewek lain, arrggh..kanapa aku ini! Mungkin dia memang sedang ada urusan..
***
Malam tiba.. Biasanya HP ku sudah banjiri  oleh sms dan telfon darinya tapi sekarang tak satupun! Kemana dia?? Pukul 22.00 WIB aku sudah tidak bisa menahan rinduku akan suaranya, aku coba menelponnya tapi apa yang aku dapat?? Yang aku dapat hanya suara operator yang memberitahu padaku bahwa nomor yang aku tuju sedang tidak aktif dan menyuruhku mencoba beberapa saat lagi.. arrgghh…Danni kamu kenapa?? Aku semakin curiga, beribu kemungkinan memenuhi fikiranku!! Dimana dia?? Dengan siapa dia?? Ada apa denganya?? Aku tak bisa lagi menahan air mataku, aku ingin malam ini cepat berakhir, aku ingin esok segera tiba agar bisa menemuinya, dan meminta penjelasan darinya.
***


Tapi percuma pagi ini tiba, dia tidak masuk sekolah. Aku coba menanyakan kepada teman-teman dekatnya tidak ada yang tau, aku coba hubungi HP nya tetap tidak aktif.. Danni! Danni! Danni! Hatiku terus memanggil namanya… Pulang sekolah nanti aku harus ke rumahnya!! Waktu terasa begitu lambat, ku lihat jam di tanganku 5 menit lagi.. kriing kriing kriiing!! Bel pulang berbunyi, segera ku masukkan semua buku ke dalam tas, aku berlari mencari kendaraan untuk segera pergi ke rumahnya, aku sangat khawatir..
***
Sampai disana, ternyata rumah Danni pun kosong.. Aku coba bertanya pada tetangganya,  arrggh aku tak percaya ini! Air mataku tak bisa ku bendung lagi mendengar kabar dari tetangganya bahwa Danni kemarin dilarikan ke rumah sakit karena penyakit Leukimia yang di deritanya sejak 1 tahun lalu.. Ya Tuhan aku pacarnya mengapa tak pernah tau hal ini.. Segera aku pergi menuju rumah sakit tempat dia dirawat.
***
                Di depan ruangan yang bertulis “UGD” ku lihat keluarga Danni, aku langsung menemui mereka. Ibu Aminah, ibu pacarku langsung memelukku, air mataku pun mengalir kembali.. “ada apa dengan Danni ibu??” tanyaku terputus-putus, “kemarin pulang sekolah dia tiba-tiba pingsan, mukanya sangat pucat sekali, kami langsung membawanya kesini.. Kata dokter dia harus di operasi.. ” jawab ibu Aminah sambil terisak. “Sudah dioperasi bu?” tanyaku lagi, “sekarang di sedang dioperasi..” mengusap air matanya, menangisnya semakin menjadi. Aku coba menenangkan ibu Aminah, ketika dia sedikit tenang dia bercerita padaku tentang Danni yang selalu menceritakan tentangku.. “Danni bilang kau gadis yang cantik, pintar, dan sholehah.. Kemarin malam Danni sempat sadar, dia menyuruh ibu mematikan HP nya, dia menyuruh ibu untuk tidak mengirim surat ke sekolahnya, dia bilang dia minta maaf padamu Cassandra karena telah menjauhimu.. itu semua karena dia tidak mau kamu tau dan sedih melihat keadaanya..” Ibu Aminah kembali menangis.. Aku tidak bisa berbicara apa-apa lagi, “dia juga bilang, jika dia tidak bisa menemuimu lagi, dia minta maaf.. dan dia juga berpesan agar kamu jangan menangis jika dia pergi..” cerita ibu Aminah lagi. “Danni itu bicara apa.. Danni pasti sembuh! Aku yakin.. Dia akan kembali bersama kita..” aku yang tadinya mulai tenang, kembali menangis.. “aku yakin dia sembuh..iya kan bu??” aku memeluk ibu Aminah.. “kita harus banyak berdo’a untuknya..Allah pasti tau yang terbaik untuknya Cassandra..” Aku tidak menjawab pertanyaan ibu Aminah, aku hanya terus menangis..
***
                Aku lupa aku belum sholat dhuhur, untung masih jam 1 siang, aku permisi pada ibu Aminah untuk sholat dhuhur.. aku langkahkan kaki menuju Mushola di rumah sakit itu.. aku bersujud pada-Nya..Hatiku mulai tenang.. Selesai sholat, aku berdo’a memohon keajaiban dari-Nya.. “Ya Allah yang Maha Kuasa.. Aku momohon padamu, sembuhkanlah Danni.. Aku ingin bisa bersamanya lagi, Ya Allah aku mohon jangan ambil Danni.. Aku sangat menyayanginya..” aku berdo’a sambil menangis, suaraku sendiri sampai tak bisa ku dengar..
***
                Aku kembali ke depan ruang UGD, disana semua keluarga Danni menangis.. ibu Aminah yang sedang menangis menghampiriku dan langsung memelukku.. “Cassandra.. Danni telah pergi untuk selamanya..” Dag!! Aku sangat kaget mendengar kabar itu.. air mataku kembali mengalir .. “Danniii…!!” aku berteriak dan langsung menerobos masuk ruang UGD.. aku melihat tubuh Danni ditutupi kain putih.. “Dannii..!!!!” aku berteriak semakin keras, dan air mataku mengalir semakin deras lagi.
***

               
“Dan ayo bangun.. Danni bangunn!! Ada aku disini, kamu bilang kalau aku menangis kamu akan selalu disampingku untuk mengusap air mataku, untuk menghiburku.. ayo bangun dan..!!” aku terus menggoyang-goyangkan tubuh Danni.. Keluarga Danni yang berada di dalam sana mencoba menenangkanku tapi tak bisa, aku tetap menangis histeris.. Bagaimana tidak, melihat orang yang aku cintai terbujur kaku semua badannya dingin.. Lalu, aku rasa tubuhku lemas, setengah sadar tiba-tiba aku mendengar suara, seperti suara Danni.. “Cassandra.. jangan menangis, aku minta maaf aku tidak bisa berada disampingmu untuk mengusap air matamu lagi, aku minta maaf tidak bisa menghiburmu lagi.. Tapi percayalah aku akan tetap ada dihatimu, dan kamu tetap ada dihatiku.. Maafkan aku Cassandra, aku mencintaimu, tolong jangan menangis.. Maaf aku harus pergi, mungkin ini yang terbaik untukku.. Maaf Cassandra..” Suara itu tiba-tiba menghilang, dan tubuhku roboh ke lantai..

Pacaran dan Ta'arufan

Pacaran, mungkin sudah tidak asing lagi untuk kita semua. apalagi remaja sekarang. Tapi apakah sebenarnya hukum pacaran dalam Islam ? itu masih dipertanyakan .
Mungkin kita pernah mendengar hadist "jangan engkau mendekati zina" , dan sekarang saya tanya . apakah pacaran itu bukan mendekati zina ? haha . mendekatinya saja tidak boleh apalagi melakukannya. ;D hukumnya haram..

Pacaran itu identik dengan :
1. Berpegangan Tangan
2. Berciuman
3. Meraba
4. Making Love

Di Cirebon sendiri, sebagai berikut persentasenya :
Pasangan yang berpegangan tangan = 100%
Pasangan yang berciuman = 80%
Pasangan yang meraba = 65%
Pasangan yang making love = 45%

*maaf kalau kata-katanya terlalu gimanaaa gituuuu.. ini dari Kakak Kelas dari Kampus IAIN (STAIN)

dalam Islam hanya ada ta'arufan, yaitu artinya saling mengenal..
akan tetapi ta'arufan tidak ada ke-4 aspek diatas..
saling melihat lawan jenis saja sudah dosa..
cuma sharing aja ya..

ada sebagian ulama yang mengatakan, pacran itu boleh asal tdk melebihi batas2 agama.. jadi menurut kalian pacaran itu hukumnya apa????

Me And My Bff (Silviane Desta Fitriani)



Me And My Bff (Dewi Hariyanti)










Vivi Nur'aeni


*foto : pertama kali pake putih abuabu

Nama Lengkap : Vivi Nur'aeni
Nama Panggilan : Vivi atau Vivin
TTL : Cirebon, 10 Juni 1996
Alamat : Ds.Tuk Gg.Paguyuban RT03/RW01 No.45 Kec.Kedawung Kab.Cirebon Kode Pos 45153
Sekolah :
- Alumni TK Islam Al-Kautsar
- Alumni SDN 1 Kertawinangun
- Alumni SMP Negeri 1 Kedawung
- Masih bersekolah di SMK Negeri 1 Kota Cirebon, dikelas X TKJ II :D