MyCerpen - "Maaf Cassandra.."


“Dan!” teriakku sambil mengerjar Danni, pacarku. Seorang cowok yang dikagumi banyak cewek di sekolahku. Banyak yang bilang kalau dia mirip Shin Woo salah satu pemain di He’s Beautiful. Tapi nampaknya cewek-cewek itu harus kecewa karena dia lebih memilihku, Cassandra. Mungkin aku harus bangga mempunyai pacar seperti Danni, walaupun banyak cewek yang mendekatinya dia super cuek. Itulah sifatnya, cuek pada cewek yang lebay padanya. Aku pun tak tau kenapa cowok cuek seperti itu bisa suka padaku, begitupun sebaliknya kenapa aku bisa suka pada cowok super jutek seperti dia. Meskipun aku menyukainya aku tak pernah mengejar-ngejar seperti kebanyakan cewek. Aku biasa-biasa saja, sampai akhirnya dia mendekatiku.
***
                Pertemuan kami berawal dari perpustakaan.. “aw..” buku-bukuku berjatuhan, seorang cowok ikut membantu memungut buku-bukuku, “maaf ya..” katanya. “enggak apa-apa kok!” jawabku, aku bergegas pergi tapi dia menahanku. “Danni” katanya lagi sambil mengulurkan tangan, “Cassandra” menjabat tangannya sambil tersenyum. “Bolehkah aku minta nomor HPmu?” tanyanya sambil mengeluarkan HP dari sakunya, “tentu” jawabku. “Thanks Cassandra..” aku jawab dengan senyumku lalu bergegas pergi. Sejak saat itu entah mengapa aku selalu memikirkan dia. Aku rasa sejak awal perkenalan aku menyukainya, begitupun dia. Dua bulan kami saling kenal, dia menyatakan perasaanya padaku. Karena aku mempunyai perasaan yang sama dengannya akhirnya pada tanggal 1 Maret kami jadian.
***
 Tapi akhir-akhir ini dia mulai cuek padaku, pulang sekolah dia tak pernah lagi ke kelasku, dia seperti menjauh dariku. “kamu buru-buru banget sih, loh kok muka kamu pucet banget dan? Kamu sakit?” tanyaku ketika berhasil mengejarnya. “Aku ada urusan, aku nggak apa-apa kok.. aku duluan ya!” jawabnya seraya pergi. “Tapii..” suaraku terputus melihat dia sudah berlari menjauh, aku menghela nafas panjang.. Aku benar-benar tidak mengerti ada apa dengannya, padahal aku ingin menanyakan tentang sikap dia akhir-akhir ini, padahal sudah 8 bulan kami bersama tapi tak pernah dia seperti ini.. Terlintas di fikiranku dia mempunyai cewek lain, arrggh..kanapa aku ini! Mungkin dia memang sedang ada urusan..
***
Malam tiba.. Biasanya HP ku sudah banjiri  oleh sms dan telfon darinya tapi sekarang tak satupun! Kemana dia?? Pukul 22.00 WIB aku sudah tidak bisa menahan rinduku akan suaranya, aku coba menelponnya tapi apa yang aku dapat?? Yang aku dapat hanya suara operator yang memberitahu padaku bahwa nomor yang aku tuju sedang tidak aktif dan menyuruhku mencoba beberapa saat lagi.. arrgghh…Danni kamu kenapa?? Aku semakin curiga, beribu kemungkinan memenuhi fikiranku!! Dimana dia?? Dengan siapa dia?? Ada apa denganya?? Aku tak bisa lagi menahan air mataku, aku ingin malam ini cepat berakhir, aku ingin esok segera tiba agar bisa menemuinya, dan meminta penjelasan darinya.
***


Tapi percuma pagi ini tiba, dia tidak masuk sekolah. Aku coba menanyakan kepada teman-teman dekatnya tidak ada yang tau, aku coba hubungi HP nya tetap tidak aktif.. Danni! Danni! Danni! Hatiku terus memanggil namanya… Pulang sekolah nanti aku harus ke rumahnya!! Waktu terasa begitu lambat, ku lihat jam di tanganku 5 menit lagi.. kriing kriing kriiing!! Bel pulang berbunyi, segera ku masukkan semua buku ke dalam tas, aku berlari mencari kendaraan untuk segera pergi ke rumahnya, aku sangat khawatir..
***
Sampai disana, ternyata rumah Danni pun kosong.. Aku coba bertanya pada tetangganya,  arrggh aku tak percaya ini! Air mataku tak bisa ku bendung lagi mendengar kabar dari tetangganya bahwa Danni kemarin dilarikan ke rumah sakit karena penyakit Leukimia yang di deritanya sejak 1 tahun lalu.. Ya Tuhan aku pacarnya mengapa tak pernah tau hal ini.. Segera aku pergi menuju rumah sakit tempat dia dirawat.
***
                Di depan ruangan yang bertulis “UGD” ku lihat keluarga Danni, aku langsung menemui mereka. Ibu Aminah, ibu pacarku langsung memelukku, air mataku pun mengalir kembali.. “ada apa dengan Danni ibu??” tanyaku terputus-putus, “kemarin pulang sekolah dia tiba-tiba pingsan, mukanya sangat pucat sekali, kami langsung membawanya kesini.. Kata dokter dia harus di operasi.. ” jawab ibu Aminah sambil terisak. “Sudah dioperasi bu?” tanyaku lagi, “sekarang di sedang dioperasi..” mengusap air matanya, menangisnya semakin menjadi. Aku coba menenangkan ibu Aminah, ketika dia sedikit tenang dia bercerita padaku tentang Danni yang selalu menceritakan tentangku.. “Danni bilang kau gadis yang cantik, pintar, dan sholehah.. Kemarin malam Danni sempat sadar, dia menyuruh ibu mematikan HP nya, dia menyuruh ibu untuk tidak mengirim surat ke sekolahnya, dia bilang dia minta maaf padamu Cassandra karena telah menjauhimu.. itu semua karena dia tidak mau kamu tau dan sedih melihat keadaanya..” Ibu Aminah kembali menangis.. Aku tidak bisa berbicara apa-apa lagi, “dia juga bilang, jika dia tidak bisa menemuimu lagi, dia minta maaf.. dan dia juga berpesan agar kamu jangan menangis jika dia pergi..” cerita ibu Aminah lagi. “Danni itu bicara apa.. Danni pasti sembuh! Aku yakin.. Dia akan kembali bersama kita..” aku yang tadinya mulai tenang, kembali menangis.. “aku yakin dia sembuh..iya kan bu??” aku memeluk ibu Aminah.. “kita harus banyak berdo’a untuknya..Allah pasti tau yang terbaik untuknya Cassandra..” Aku tidak menjawab pertanyaan ibu Aminah, aku hanya terus menangis..
***
                Aku lupa aku belum sholat dhuhur, untung masih jam 1 siang, aku permisi pada ibu Aminah untuk sholat dhuhur.. aku langkahkan kaki menuju Mushola di rumah sakit itu.. aku bersujud pada-Nya..Hatiku mulai tenang.. Selesai sholat, aku berdo’a memohon keajaiban dari-Nya.. “Ya Allah yang Maha Kuasa.. Aku momohon padamu, sembuhkanlah Danni.. Aku ingin bisa bersamanya lagi, Ya Allah aku mohon jangan ambil Danni.. Aku sangat menyayanginya..” aku berdo’a sambil menangis, suaraku sendiri sampai tak bisa ku dengar..
***
                Aku kembali ke depan ruang UGD, disana semua keluarga Danni menangis.. ibu Aminah yang sedang menangis menghampiriku dan langsung memelukku.. “Cassandra.. Danni telah pergi untuk selamanya..” Dag!! Aku sangat kaget mendengar kabar itu.. air mataku kembali mengalir .. “Danniii…!!” aku berteriak dan langsung menerobos masuk ruang UGD.. aku melihat tubuh Danni ditutupi kain putih.. “Dannii..!!!!” aku berteriak semakin keras, dan air mataku mengalir semakin deras lagi.
***

               
“Dan ayo bangun.. Danni bangunn!! Ada aku disini, kamu bilang kalau aku menangis kamu akan selalu disampingku untuk mengusap air mataku, untuk menghiburku.. ayo bangun dan..!!” aku terus menggoyang-goyangkan tubuh Danni.. Keluarga Danni yang berada di dalam sana mencoba menenangkanku tapi tak bisa, aku tetap menangis histeris.. Bagaimana tidak, melihat orang yang aku cintai terbujur kaku semua badannya dingin.. Lalu, aku rasa tubuhku lemas, setengah sadar tiba-tiba aku mendengar suara, seperti suara Danni.. “Cassandra.. jangan menangis, aku minta maaf aku tidak bisa berada disampingmu untuk mengusap air matamu lagi, aku minta maaf tidak bisa menghiburmu lagi.. Tapi percayalah aku akan tetap ada dihatimu, dan kamu tetap ada dihatiku.. Maafkan aku Cassandra, aku mencintaimu, tolong jangan menangis.. Maaf aku harus pergi, mungkin ini yang terbaik untukku.. Maaf Cassandra..” Suara itu tiba-tiba menghilang, dan tubuhku roboh ke lantai..

0 komentar:

Posting Komentar