“Maaf aku gak bisa..” aku pergi meninggalkan Yusuf. Aku tau Yusuf pasti kecewa dengan jawabanku, belum jauh langkahku dia berteriak “mau sampai kapan kamu menunggu Ridwan?? Kamu itu bodoh, menyukai laki-laki yang gak suka sama kamu!!” aku menghentikan langkahku, lalu berbalik “kalau begitu kamu lebih bodoh menyukai aku, karena aku gak suka sama kamu!”. Dia kaget mendengar jawabanku, “iya aku ini memang bodoh Ledy.. tapi setidaknya aku serius!” dia berlari mendekatiku. “Ledy, ayolah.. Ridwan gak akan suka sama kamu..”, PLAK!! Tamparanku mendarat di pipinya, “denger Yusuf, aku juga gak akan suka sama kamu! Jangan paksa aku Yusuf, aku gabisa jadi pacar kamu, karena aku gak sayang sama kamu..” aku berlari pergi. Aku menengok ke belakang, Yusuf hanya menunduk dan menangis. “Maaf Yusuf..” batinku bergumam.
Aku pulang ke rumah, aku tak habis fikir Yusuf seperti itu.. Padahal dulu dia begitu pendiam, dia sangat perhatian padaku, dia tau aku suka Ridwan sahabatnya sendiri, tapi.. ahh! Bodoh kau Yusuf..
Esok harinya aku berangkat ke sekolah seperti biasa, aku lihat Yusuf dan Ridwan di teras kelas begitu akrabnya. Aku gak mau ngerusak persahabatan kalian, tapi aku juga gak bisa ngilangin rasa ini buat Ridwan.. Aku melewati mereka, Ridwan menyapaku “Hey Ledy!” dia tersenyum manis, aku balas senyumannya. Sementara ku lihat Yusuf cemburu, “aku duluan ya..” aku masuk ke kelas duluan, kebetulan aku, Yusuf, dan Ridwan satu kelas.
Pulang sekolah aku pergi ke warnet buat apalagi kalo bukan online FB, hahaha. Aku lihat di daftar obrolan nama ”Ridwan Saputra” aku mengajaknya chat. “Hy” aku memulai chat, “hy juga, hmm boleh nanya?” dia membalas chat ku, “boleh, nanya apa?” aku begitu senang karena kami gak terlalu akrab di kelas, “hmm, jujur ya Led, kamu suka ga sih sama aku?” Aku gak percaya ini, mataku melotot membaca balasan chat darinya! Buru-buru aku balas, “memang knp??” dia agak lama balasnya “gpp sih, Cuma mau tau aja..” aku bingung aku jawab apa, akhirnya aku iyakan saja “iya” jawabku singkat. “iya apa led??” ish nih orang nyebelin juga, “tadi kamu nanya apa?!” aku kesal, ehh dia malah offline!
Aku pulang ke rumah, baru sampai kamar 1 message received, dari Ridwan! “Iya apa Led??” ahh ini orang nyebelin juga. “Tadi kamu nanya apa?!” aku bales, eh dia gak bales lagi.. Gaje! Aku kira dia mau nembak aku, ahh terlalu berkhayal….
Aku pandangi satu bintang malam yang paling bersinar..
Begitu indah, dia tersenyum padaku..
Bintang terangi malamnya, dan sampaikan padanya..
Aku ingin melukis namaku dengan sinarmu dihatinya..
Bintang, andaikan dia tau perasaanku..
Atau mungkin dia memang tau..
Hanya dia tak bisa membalas rasaku..
Atau hanya karena perasaan sahabatnya??
Entah mengapa, aku begitu yakin..
Kalau sebenarnya dia juga menyayangiku..
Aku akan menunggumu cinta..
Entah sampai kapan penantian ini berakhir..
Aku tutup buku kumpulan puisiku, puluhan puisi tentang kisahku, tentang curahan hatiku tersimpan rapih dalam buku itu.. Aku merasa lebih tenang setelah mengungkapkan isi hatiku dalam coretan-coretan pada lembaran-lembaran kertas itu.. Pukul 09.00 malam aku tertidur dalam tangisku, air mataku sesekali menetes.. Aku begitu mencintai Ridwan, tapi….
Pukul 11.00 malam aku terbangun karena HP ku berdering tanda sms masuk, dari Ridwan “maaf aku udah ngecewain kamu led.. kamu mau maafin Ridwan nggak??” aku menangis membaca sms nya, aku tau maksud kamu.. Kamu gak bisa bales rasaku, aku tau, aku ngerti.. Harusnya aku lupain kamu, tapi nggak bisa.. Kasih tau aku gimana caranya..!! Aku membalas sms nya “gpp kok, aku maafin.. udh yaa aku ngantuk nih, mau tidur, nite” aku bilang aku baik baik saja, tapi hatiku sangat sakit.. aku gak kuat nahan air mataku, air mataku tetap mengalir.. Ridwan aku sayang kamu..!!
ending.a gmana sih vi,saya blm nangkep nih?
BalasHapusvin kamu bikin cerpen apasih? saya gak ngerti
BalasHapus